Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi
Bagi orang yang suka menyendiri, tinggal sendiri adalah sebuah kesenangan. Namun, tahukah kalian bahwa orang yang hidup sendiri akan cenderung mengalami depresi dengan mudah?
Bagi orang yang suka menyendiri, tinggal sendiri adalah sebuah kesenangan. Namun, tahukah kalian bahwa orang yang hidup sendiri akan cenderung mengalami depresi dengan mudah?
Penelitian menunjukkan bahwa tinggal sendirian dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko gangguan mental.
Penelitian dilakukan oleh CDC’s National Center for Health Statistics (NCHS).
Menurut laporan, terdapat 37,9 juta individu yang tinggal sendiri pada tahun 2022, meningkat sebanyak 4,8 juta dari tahun 2012.
Lalu, apakah hidup sendiri dapat berdampak bagi kondisi depresi.
Penjelasan mengenai hubungan hidup sendiri dengan risiko depresi pada artikel ini dikutip dari Theguardian.com (27/2).
Beberapa orang memilih hidup sendiri dengan berbagai alasan, seperti bisa jadi karena pilihannya, perpisahan dalam hubungan, atau karena kehilangan pasangan.
Menurut laporan terbaru dari CDC’s National Center for Health Statistics (NCHS), individu dewasa yang tinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang tinggal bersama orang lain.
Penelitian CDC’s National Center for Health Statistics (NCHS)
Dalam beberapa konteks, faktor ekonomi menjadi penyebab meningkatkan gejala depresi, terutama di kalangan individu yang tinggal sendiri.
Orang dewasa dengan penghasilan rendah cenderung lebih sering melaporkan mengalami tekanan emosional.
Studi tersebut juga menanyakan tentang, “seberapa sering dukungan sosial dan emosional yang dibutuhkan didapatkan?”.
Hasilnya, dewasa yang hidup sendiri dan mengaku jarang mendapatkan dukungan sosial dan emosional cenderung mengalami tingkat depresi hampir dua kali lipat lebih tinggi daripada mereka yang menghadapi situasi serupa, tetapi tinggal bersama orang lain.
Lalu, bagaimana cara berinteraksi orang yang hidup sendirian?
Individu yang tinggal sendiri terlibat aktif dalam aktivitas pekerjaan atau kegiatan komunitas, aktif dalam media sosial, dan dukungan emosional yang membantu menjaga kesehatan mental mereka.
Tinggal bersama orang lain pun tak menjamin kesehatan mental.
Penelitian sebelumnya mencatat bahwa orang dewasa yang lebih tua dan tinggal bersama anggota keluarga atau bukan memiliki kemungkinan lebih besar mengalami dampak negatif terhadap kesehatan mental.
Hal ini apabila dibandingkan dengan mereka yang tinggal bersama pasangan.
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kesepian sebagai "masalah kesehatan masyarakat global".
Kesepian dan isolasi sosial tidak hanya berpotensi menyebabkan depresi, namun juga meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.
Laporan CDC’s National Center for Health Statistics (NCHS)
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaMemaafkan tidak mudah, namun dapat menyejahterakan mental.
Baca SelengkapnyaKekurangan nutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik kita, tetapi juga memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaPelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata depresi yang bijak dan bantu tenangkan diri.
Baca SelengkapnyaTerjadinya depresi terselubung perlu untuk diwaspadai secara segera agar tidak semakin memburuk.
Baca SelengkapnyaMental health adalah hal penting yang perlu diperhatikan selain kesehatan fisik.
Baca SelengkapnyaTerjadinya perubahan iklim menyebabkan tekanan mental terutama pada anak muda.
Baca Selengkapnya