Suku Bunga Acuan The Fed Diprediksi Tak Jadi Turun Karena Ini
The Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
The Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Konflik Israel dan Palestina telah menghapus asa atas adanya penurunan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Khususnya lewat kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed yang sempat memberi harapan akan adanya penurunan suku bunga pada tahun ini.
Berkaca terhadap hasil survei terbaru di sektor finansial, Eko melihat saat ini terjadi ketidakpastian yang semakin tinggi terkait penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.
Padahal sebelumnya The Fed diperkirakan akan menurunkan tingkat suku bunga yang dinantikan banyak pihak.
"Juni akan terjadi penurunan Fed Fund Rate semakin tidak relevan. Artinya, higher for longer untuk Fed Fund Rate, untuk suku bunga kebijakan Amerika Serikat itu masih akan terjadi," ungkap Eko.
merdeka.com
Saat ini, The Fed masih menahan suku bunga acuan federal fund rate (FFR) di level 5,25 sampai 5,5 persen.
"Kelihatannya suku bunga di Amerika Serikat belum akan diturunkan oleh bank sentral Amerika," ucap Suahasil dalam acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2024 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sehingga, menjadi pertimbangan kuat bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga di level 5,25 sampai 5,5 persen.
"Karena itu kalau beberapa bulan yang lalu kita mengharapkan suku bunga Amerika sudah akan turun, sepertinya tidak akan tidak akan terjadi dalam jangka waktu yang terlalu dekat," kata Suahasil.
Merespons tren suku bunga tinggi tersebut, Suahasil memprediksi mata uang dolar AS akan semakin mengalami tren penguatan yang mendorong pelemahan nilai Tukar Rupiah. Menyusul, semakin banyaknya aliran modal investor yang masuk ke AS.
"Karena itu akan terjadi situasi yang sepertinya suku bunga Amerika masih tinggi, global modal di tingkat global Masih akan mengalir ke Amerika Serikat, artinya kita masih harus menjaga berbagai macam kondisi volatilitas yang terjadi di dunia," kata Suahasil.
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaInvestor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca Selengkapnya